SABTU, 28 JANUARI 2017
TUBAN — Hari ini, Sabtu, 28 Januari 2017 berdasarkan kalender Cina merupakan tahun baru Imlek 2568, dimana setiap masyarakat Tionghoa merayakannya dengan cara sembahyang kepada leluhur dan bersilaturahmi ke sanak keluarga mereka masing-masing.
![]() |
Wakil ketua Umum Klenteng Kwan Sing Bio, Liu Pramono |
Berbicara mengenai Imlek, ada beberapa kebiasaan atau tradisi yang selalu dilakukan masyarakat Tionghoa. Berikut mengenai makna Imlek bagi masyarakat Tionghoa dan beberapa tradisi yang menyertainya berdasakan penuturan Wakil ketua Umum Klenteng Kwan Sing Bio, Liu Pramono.
Makna Imlek sendiri bagi orang Tionghoa adalah ajang intropeksi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya.
“Selain itu Imlek juga merupakan sarana silaturahmi bagi masyarakat Thionghoa,” jelasnya.
Biasanya pada pergantian tahun tersebut, setelah melaksanakan sembahyang kepada leluhur, mereka akan berkunjung ke rumah sanak saudara untuk silaturahmi. Disana selain berkumpul, mereka juga merayakan tahun baru Imlek dengan makan bersama dengan keluarga.
Pada perayaan Imlek, warna merah dan kuning emas menjadi warna yang paling populer dan identik dengan perayaan tahun baru Cina tersebut. Dominasi warna merah dan emas juga banyak di dapati pada bangunan-bangunan Klenteng termasuk klenteng Kwan Sing Bio Tuban.
“Di tempat ini warna merah dan emas menjadi warna paling dominan yang mewarnai setiap bangunan yang ada,”sebutnya.
Menurut Liu Pramono, warna merah melambangkan kebahagiaan dan itu sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Tionghoa.
“Jadi kalau kita melayat ke orang meninggal, merupakan sebuah pantangan bagi pelayat untuk menggunakan pakaian warna merah karena warna merah melambangkan kebahagiaan,” terangnya.