Pakar Sebut PSBB Skala Komunitas Lebih Substansial

Dari hasil itu, lanjut dia, bisa diambil kesimpulan melalui pendekatan-pendekatan yang harus dilakukan, kemudian seperti apakah perlu dilakukan karantina skala rumah atau lingkup kampung.

“Jadi pendekatannya karantina rumah, atau karantina kampung. Jadi, tidak perlu sampai karantina kota. Karena karantina kota itu dampaknya besar untuk seluruh anggota dan penurunan virus Corona ini kan sebetulnya kluster per kluster,” ujar Prof. Pandu.

Anggota Tim Gugus Tugas Nasional sebagai pakar modelling ini, mengakui sebenarnya identifikasi-identifikasi tersebut telah diterapkan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, di Kota Pahlawan.

Bahkan, lanjut dia, hal ini telah berjalan di Surabaya melalui Satgas Covid-19 Wani Jogo Suroboyo di tingkat kampung atau RW.

“Nah kluster-kluster itu sebetulnya kan Ibu Risma sudah identifikasi, bagus menggunakan konsep kampung, konsep RW. Itu jauh lebih substansi dan jauh lebih bertahan lama,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, menyampaikan sebelumnya pihaknya telah mengusulkan kepada Gubernur Jawa Timur agar PSBB di Surabaya tidak diperpanjang, supaya ekonomi masyarakat dapat berjalan.

Namun, lanjut dia, ketika PSBB skala kota ini dihentikan, jangan sampai nanti angka penularan itu bertambah. “Jangan sampai karena itu kemudian kita naik lagi. Artinya, kita harus sangat-sangat disiplin, menjaga jaga jarak (physical distancing) dan menjaga kebersihan,” kata dia. (Ant)

Lihat juga...