Mengenal Daerah Tabek, Kampung Terpencil Nan Kini Populer
Editor: Mahadeva
Ia mengatakan Jorong Tabek merupakan salah satu jorong tertinggal di Sumatera Barat. Dengan kondisi yang demikian, jangankan orang lain ingin datang ke daerah tesebut, mendengarkan Jorong Tabek saja, orang lain seakan patah semangat untuk datang menikmati keasrian Tabek.
“Jadi ada pengakuan dari masyarakat asli Tabek, jikalau keluar dari daerah Tabek ini, dan apabila ada yang bertanya berasal dari mana, mereka malu mengaku berasal dari Jorong Tabek. Artinya, Tabek adalah daerah yang benar-benar tidak ada yang dibanggakan, dulunya,” katanya ketika dihubungi CendanaNews dari Padang, Rabu (26/12/2018).
Sebuah pengakuan yang begitu memilukan, seakan menjadi cambuk yang menghempas ke hati kecilnya. Kasri yang merupakan putra asli daerah setempat, yang telah mengenal pahit manisnya tinggal di Jorong Tabek, bangkit dari kondisi yang demikian. Bagaikan pahlawan yang baru pertama kali mendapatkan kekuatannya, Kasri pun terbang ke Kota Padang, untuk mencari jati dari desanya, dan menghantarkan situasi itu ke CSR PT Astra International Tbk, melalui perusahaan Astra yang berada di Padang.
Hal yang mendorongnya tetap ingin keluar dari fenomena itu, mendambakan Jorong Tabek memiliki wajah baru dan kondisi yang benar-benar tertata, meski masyarakatnya secara pendidikan, ada yang masih keterbelakangan. Caranya untuk mencapai keinginan itu, berpikir balik arah. Memperlajari Jorong Tabek dulu kalanya, sebelum disentuh oleh keramaian pendudukan, seperti yang ada saat ini.
“Soal sampah, masyarakat di sini masih belum begitu peduli dengan persoalan menjaga lingkungan. Dengan adanya KBA dari Astra, kebiasaan itu di ubah menjadi desa yang bersih, dan benar-benar tertata. Kini, Tabek dapat dijadikan sebuah desa wisata yang ada di Sumatera Barat,” jelasnya.