Peternak Lele di Kulonprogo Masih Terkendala Benih

YOGYAKARTA — Sejumlah peternak ikan lele di Kulonprogo, masih belum menemukan solusi untuk memenuhi kebutuhan benih lele lokal budidaya. Hal itu disebabkan jumlah produksi bibit yang dihasilkan belum mampu mencukupi kebutuhan. 

Untuk kawasan sentra pembudidayaan ikan lele Desa Triharjo, Wates, Kulonprogo, dengan total 198 kolam saja, sedikitnya dibutuhkan 150.000 bibit setiap bulannya. Namun, ketersediaan bibit lele lokal yang bisa diproduksi hanya mencapai kurang dari sepertiganya.

Baca: Peternak tak Ikut Nikmati Naiknya Harga Jual Lele

“Ketersediaan bibit masih jadi kendala. Karena kita harus mengambil bibit dari luar daerah, seperti Bantul atau Sleman. Kita belum mampu menyediakan bibit sendiri,” ujar pembudidaya lele, dari Kelompok Mino Mitra Mandiri, Suyatin.

Terbatasnya produksi bibit ikan lele tersebut, menurut Suyatin, disebabkan minimnya ketersediaan pakan untuk benih usia di bawah satu minggu berupa cacing sutra.

Cacing sutra yang menjadi pakan vital bibit lele usia muda, selama ini hanya dipasok dari alam yang sangat bergantung pada musim. “Kalau pas cacing susah, ya otomatis produksi benih tidak jalan. Karena di sini tidak ada yang ternak cacing. Harus beli ke Magelang, itu pun harus rebutan. Karena stok terbatas, sementara yang membutuhkan banyak,” katanya.

Selain benih, persoalan hama pengganggu juga menjadi kendala lain bagi peternak di kawasan sentra pembudidaya ikan lele Desa Triharjo. Berada di tengah areal persawahan, hama penganggu seperti burung kuntul dan predator berupa regul jadi musuh utama. Itu belum termasuk persoalan teknis sistem terpal yang mereka terapkan.

“Saat masih bibit, biasanya hama berupa burung kuntul. Saat lele sudah semakin besar, hama berupa regul. Selama ini kita mengatasi dengan cara manual, yakni menggunakan jaring dan mengusir dengan tembakan,” katanya.

Di kawasan sentra pembudidaya ikan lele Desa Triharjo ini, terdapat sebanyak 198 kolam budidaya dengan sistem terpal. Mereka merupakan gabungan kelompok peternak lele sedesa Triharjo, yang memanfaatkan lahan desa untuk membudidayakan lele secara bersama.