Perbaiki Jembatan Peturen, Pemkab Batang Membutuhkan Rp3,5 Miliar

BATANG – Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, membutuhkan dana Rp3,5 miliar untuk memperbaiki jembatan Peturen, yang menghubungkan wilayah Kecamatan Warungasem dengan Kecamatan Batang.

Bupati Batang, Wihaji mengatakan, jembatan dengan panjang 14 meter dan lebar 4,5 meter tersebut, kondisi pondasinya sudah retak. Hal itu dikarenakan, jembatan sudah berusia lebih dari 30 tahun. “Jembatan ini memang dilintasi berbagai kendaraan, dan saat ini memang kondisi pondasinya sudah retak, sehingga harus segera diperbaikan. Nantinya, jembatan itu juga akan diperlebar lagi dari 4,5 meter menjadi 7,5meter,” kata Wihaji, Sabtu (13/2/2021).

Ia mengatakan, dengan melihat pondasi jembatan yang sudah retak, saat ini kendaraan berat direkomendasikan tidak diperbolehkan melalui jembatan tersebut. “Seperti yang diusulkan Kapolres Batang, maka tindakan darurat yang harus dilakukan yaitu pembatasan berkala kendaraan yang melalui jembatan itu,” katanya.

Adapun untuk kendaraan pribadi, bisa tetap melalui jembatan meski harus hati-hati saat melintas. “Jembatan sudah bergetar saat dilalui kendaraan berat, sehingga takutnya ambruk dan berbahaya,” katanya.

Wihaji mengatakan, Feasibility Study (FS) sudah ada dan anggarannya mencapai Rp3,5 miliar. Sehingga saat ini tinggal memperhitungkan kemampuan keuangan daerah, sekaligus penetapan prioritas kegiatan. “Semoga saja tidak ada yang lebih darurat sehingga pada 2022, jembatan itu bisa dibangun,” katanya.

Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat, Endro Suryo mengatakan, jembatan Peturen adalah fasilitas penghubung antarkecamatan, yang statusnya menjadi kewenangan Kabupaten. “Kondisi jembatan memang sudah lama, dengan melihat secara visual sebagian pondasi sudah retak dan harus segera dilakukan penanganan. Karena itu, kendaraan berbobot di atas 12 ton tidak boleh melintasi jembatan itu,” pungkasnya. (Ant)