Penjualan Aneka Buah di Semarang Meningkat Saat Pandemi

Editor: Koko Triarko

SEMARANG – Dipercaya mampu meningkatkan imun tubuh, penjualan buah-buahan makin meningkat di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya, buah pisang. Kandungan serat yang cukup tinggi dan sejumlah antioksidan yang terkandung di dalamnya mampu meningkatkan daya tahan tubuh.

“Selama pandemi ini, penjualan buah pisang tetap ramai. Pembeli tetap ada, bahkan bisa dibilang naik,” papar Wahyuni, pedagang buah pisang di kawasan Tembalang, Semarang, saat ditemui di sela berdagang, Selasa (13/7/2021).

Dipaparkan, buah pisang didapatkannya dari para petani maupun pedagang besar dari sejumlah wilayah di Kota Semarang. “Setiap seminggu sekali kulakan (beli-red) dalam partai besar, nanti baru dijual kembali,” terangnya.

Dipaparkan, ada beragam jenis buah pisang yang ditawarkan. Mulai pisang ambon, raja, kepok pipit, tanduk hingga pisang mas.

“Jika mau dikonsumsi langsung, pilihannya bisa pisang ambon, raja atau emas. Sementara jika untuk digoreng atau direbus, lebih cocok dengan pisang kepok pipit atau tanduk,” terangnya.

Dari sisi harga, pun bervariatif. Tergantung jenis dan ukuran, namun rata-rata harga mulai dari Rp20 ribu – Rp35ribu per sisir. Sementara untuk pisang tanduk dijualnya Rp4 ribu per buah.

Sementara dari sisi penjualan, dalam sehari rata-rata mampu menjual 10 – 15 sisir pisang dari berbagai jenis. Jumlah ini meningkat dibanding sebelum pandemi, yang berkisar 5-10 sisi per hari.

“Namun yang paling sering dicari pembeli, yakni pisang ambon, kepok pipit dan raja,” tandasnya.

Salah seorang pembeli, Widiyanti, menuturkan selama pandemi, dirinya bersama keluarga makin rajin mengkonsumsi buah-buahan, terutama pisang dan pepaya.

Lihat juga...