Blantik Hewan Kurban di Lamsel Mulai Dapat Untung

Editor: Koko Triarko

Saat mendekati Iduladha, ia bisa mendapat keuntungan lebih dengan menjual berbagai jenis ternak. Selain baginya, keuntungan diperoleh oleh para pencari pakan dan pemilik yang ternaknya terjual.

“Blantik tidak hanya perantara, namun juga harus memiliki ternak sendiri sebagai modal,” cetusnya.

Memanfaatkan jasa blantik, Adam, warga Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, bisa menjual kambing. Memiliki 15 ekor kambing jenis kacang, 5 ekor laku terjual. Kambing untuk kurban miliknya dijual seharga Rp1,5juta hingga Rp2juta. Memelihara kambing selama satu tahun, ia kerap menjualnya untuk kebutuhan warung sate dan RPH.

“Blantik langganan akan membeli setiap ada kebutuhan, terutama jelang Iduladha permintaan meningkat,” terangnya.

Harga jual kepada blantik, menurutnya kerap lebih murah. Sebab, kambing yang dibeli masih akan dijual kembali. Namun sebagian peternak memilih melakukan sistem titip jual. Sistem tersebut memungkinkan peternak bisa mendapat uang saat ternak laku, dan memeliharanya kembali saat tidak terjual. Usaha ternak kambing memberinya keuntungan setiap tahun, terutama jelang Iduladha.

Maryoto dan Sulistiono, warga Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan juga memanfaatkan jasa blantik. Maryoto menyebut jenis sapi limousin dengan usia enam tahun bisa memiliki bobot dua kuintal. Harga yang ditawarkan mencapai Rp18juta hingga Rp20juta. Blantik akan mengambil sapi miliknya dan menjualnya ke lokasi strategis di tepi Jalinsum.

Pemilik enam ekor sapi ini mengaku menjual tiga ekor untuk kurban. Penjualan sapi sekaligus mengurangi beban untuk mencari pakan, dan memenuhi kebutuhan untuk pendidikan anak. Jasa blantik ternak, menurutnya sangat membantu mempercepat penjualan dan memperoleh uang. Sebab, ia kerap kesulitan mencari pembeli yang membutuhkan sapi.

Lihat juga...