Mengenal Khazanah Budaya NTT di TMII

Editor: Mahadeva

Rumah adat ini bergaya modifikasi modern dengan atapnya berbentuk sombrero rote melengkung indah. “Atap rumah adat Rote ini berbentuk topi khas masyarakat Rote,” tandas Agustina.

Di dalam ruangan rumah adat, ditampilkan ragam replika benda-benda tradisional masyarakat NTT. Seperti, alat musik sasando, ukulele, dan tambur. Sebuah patung seorang wanita Timor bermain sasando, menghiasi taman kecil yang berada di depan rumah adat Rote.

Ragam busana adat dan kain tenun khas NTT ditampilkan di rumah adat Ende khas masyarakat Sumba di Anjungan NTT TMII, Jakarta. Foto: Sri Sugiarti.

Selain itu, terdapat pula rumah adat Ngada, dari masyarakat suku Bajawa. “Rumah adat khas Bajawa ini dibangun atas inisiatif masyarakat Bajawa se-Jabodetabek. Mereka urunan bangun rumah adat ini, anjungan memfasilitasi,” ujarnya.

Anjungan NTT, setiap tahun di Februari mengadakan upacara adat Rebah, sebuah upacara adat khas masyarakat Bajawa. “Upacara adat Rebah ini, sudah menjadi kalender tahunan anjungan NTT,” tandasnya.

Provinsi NTT, memiliki ragam obyek wisata yang menarik. Selain Taman Nasional Komodo, juga ada Taman Wisata Kelimutu, Mata, Pantai Lasiana, Liang Bua Teras, Museum Maumere, Pantai Nembrala Pulau Rote, Wisata Budaya di Pulau Sumba.  Selain memiliki obyek wisata yang menarik, NTT juga mempunyai kekayaan makanan khas. Seperti jagong bose, tumis bunga papaya dan daging sei.

Terkait Taman Nasional Komodo, Agustina mengaku sangat bangga dengan aset tersebut. Keberadaan hewan prasejarah tersebut, sudah melekat dengan NTT. Menjadi sebuah simbol keabadian zaman purba, yang berwujud hewan, yang eksotismenya dikagumi berbagai belahan dunia.

Lihat juga...