Kebudayaan Punya Kekuatan Bangun Perdamaian
Editor: Makmun Hidayat
“Segregasi tidak bisa dibongkar, dominan wilayah 90 persen terbelah. Tetapi yang paling penting, menumbuhkan masyarakat plural yang sehat,“ ujarnya.
Pascakonflik itu, kata Jacky, masyarakat kota Ambon telah terpisah secara geografis berdasarkan agama, tapi ia bersyukur sekarang sudah berbaur lagi.
“Kita mendorong aktivitas bersama kembali ke ruang domestik dengan memperbanyak ruang perjumpaan antar orang yang berbeda keyakinan,“ tuturnya.
Isu-isu besar yang kita bicara pluralisme, cita-cita kebangsaan, tidak akan membumi jika kita tidak saling bersinergi sebagai tetangga. Sangat banyak isu publik untuk dihadapi dan dikelola bersama.
Jacky menyampaikan bahwa pendidikan publik memang tidak mudah mengelola publik yang beragam.
“Prasangka, ketakutan, trauma, dan sejenisnya, akan bertumbuh subur bila orang tak berinteraksi dalam ruang-ruang domestik yang terbelah. Itu harus dilawan dengan cara membiasakan masyarakat berinteraksi lintas kelompok dalam ruang-ruang domestiknya,“ tegasnya.
Jacky menyampaikan, bahwa kita punya banyak modal sosial yang bisa dimanfaatkan. Meski jika perdamaian sudah terjadi, bukan garansi tidak ada perang lagi.
“Karenanya, kerja seperti ini menjadi proses yang tidak ada hentinya yang memang harus terus-menerus dilakukan dengan membesarkan potensi damai, mengecilkan potensi konflik,“ tandasnya.