Penyelenggaraan Festival Seni Budaya Florata Dikeluhkan Peserta

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

“Pengamat atau juri pun tidak kredibel sehingga banyak peserta yang kecewa dengan penilaian juri yang dianggap tidak obyektif, termasuk dari kami sendiri pun protes,” ungkapnya.

Maria Arnoldia Bunga Ofong, pelatih tari sanggar Alegra Lembata pun mengatakan, pihaknya hanya diberitahu secara lisan dua minggu sebelum penyelenggaraan dan surat undangan resmi baru diterima seminggu sebelum acara.

“Ini membuat kami minim persiapan sehingga membutuhkan waktu selama 3 hari penuh untuk melatih para penari. Katanya festival ini merupakan program dinas Pariwisata provinsi NTT, tapi tidak ada satu pun staf dari dinas tersebut yang hadir,” kritiknya.

Odi Ofong sapaannya menyesalkan tidak hadirnya dua kabupaten lain yakni Ngada dan Mangggarai Timur. Penonton pun sangat sepi sebab katanya panitia tidak melakukan promosi.

“Kegiatan ini sangat bagus tetapi sayang sekali persiapannya sangat minim. Tamu undangan saja saat pembukaan acara bisa dihitung dengan jari dan hampir tidak terlihat pejabat pemerintah Sikka lainnya selain wakil bupati dan satu, dua kepala dinas,” sebutnya.

Sementara itu, Sekertaris dinas Pariwisata kabupaten Sikka, Petrus Poling mengatakan, pihaknya pun baru mempersiapkannya setelah anggaran dananya disetujui DPRD karena dari provinsi NTT tidak mengalokasikan dananya.

“Memang acaranya terkesan mendadak karena memang kami masih menunggu anggaran dari APBD Perubahan disetujui terlebih dahulu. Ini yang membuat persiapan juga mendadak dan hanya sekitar kurang dari sebulan,” ungkapnya.

Petrus juga tak memungkiri bahwa Petunjuk Teknis (Juknis) baru dikirim dua minggu sebelum acara dan surat undangan dikirim sebelum festival berlangsung.

Lihat juga...