Tim Gabungan Tembak Bius Harimau “Bonita”

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

Ilustrasi Harimau Sumatera - Foto: Ist/Dok: wwf.or.id

Hanya saja, dalam wawancara beberapa waktu lalu, Suharyono mengatakan apabila Bonita tertangkap akan segera direlokasi ke Pusat Rehabilitasi Harimau Dharmasaraya, Provinsi Sumatera Barat.

Bonita, harimau sumatera liar berkelamin betina selama empat bulan terakhir berkeliaran di areal pemukiman warga dan perkebunan sawit PT THIP.

Jumiati, menjadi korban pertama yang meninggal pada awal Januari 2018. Perempuan berusia 33 tahun tersebut diserang Bonita saat bekerja di KCB 76 Blok 10 Afdeling IV Eboni State, Desa Tanjung Simpang, Pelangiran, Indragiri Hilir.

Terakhir, Yusri Efendi (34) meregang nyawa di desa yang sama, namun berjarak sekitar 15 kilometer dari lokasi tewasnya Jumiati.

Sebenarnya, pasca insiden pertama, tim BBKSDA Riau telah diturunkan untuk menangkap dan menyelamatkan harimau tersebut. Tim tersebut terdiri dari BBKSDA Riau, TNI, Polisi serta sejumlah pegiat satwa dilindungi.

Puluhan perangkap juga telah dipasang. Perangkap-perangkap berbentuk kotak berisi kambing jantan dan babi hutan menyebar di sekitar lokasi itu.

Begitu juga kamera pengintai, yang dipasang di setiap sudut dimana perangkap itu berada. Namun, upaya itu belum membuahkan hasil sebelum berhasil ditembak bius malam ini. Terakhir, ahli bahasa satwa asal Kanada bernama Shakti dihadirkan untuk membantu proses penangkapan satwa tersebut. Shakti, wanita muda berusia 22 tahun itu telah bergabung bersama tim sejak tiga pekan terakhir.[ant]

Lihat juga...