Hadapi Persaingan, Sepatu Kali Kembar Gunakan Bahan Tenun Ikat
Gaspar mengaku tidak ingin meminta modal dari pemerintah lagi sebab kelompoknya sudah dibantu dengan mesin-mesin pembuatan sepatu yang harganya mencapai ratusan juta rupiah.

Dikatakan Gaspar, dua anggota kelompok sudah menjalani pelatihan di Balai Perindustrian Persepatuan di Sidoarjo Jawa Timur dan semua anggota berjumlah 10 orang juga sudah menjalani pelatihan dari tanggal 12 sampai 16 September 2017 oleh Dinas Perindustrian provinsi NTT.
“Setelah ini saya akan kembali ke Sidoarjo untuk menjalani pelatihan lagi hingga mahir serta 2 orang anggota juga akan kami kirim untuk pelatihan membuat dompet dan tas selain keterampilan membuat sepatu dan sandal yang sudah dimiliki,” ungkapnya.
Gaspar menjelaskan, kelompoknya merupakan satu-satunya di Flores dan kelmpok kedua di NTT setelah di kota Kupang yang diberikan pelatihan membuat sandal dan sepatu serta dibantu semua mesin pembuatan sepatu.
Sementara itu kepala seksi Pembinaan dan Pengembangan Industri dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Manengah kabupaten Sikka, Aurelius Elenprino mengatakan, bantuan bagi kelompok ini diberikan oleh dinas Perindustrian provinsi NTT.
Selain pembuatan sepatu terang Rino, di kabupaten Sikka juga dilakukan pelatihan pembuatan gerabah atau keramik bagi dua kelompok yang mana diuas Perindustrian juga memberikan bantuan mesin untuk pembuatan keramiknya.
“Semua proposal permohonan bantuan dikirim ke pusat dan bantuan disalurkan melalui dinas Perindustrian provinsi NTT sehingga kami hanya bertugas mendampingi saja saat ada pelatihan,” terangnya.