Perkembangan penggunaan bambu yang semakin jarang digunakan berbeda dengan pada 1990an membuat permintaan geribik bambu yang ditekuninya bersama sang suami mulai menurun.
“Suami saya membelah bambu,membersihkannya lalu saya menganyam hingga jadi sesuai permintaan dari para pelanggan, ” kata Suwarti.
Dinding geribik bambu ukuran 3 x 3 meter tersebut kerap dipesan sebagai bahan pagar pembangunan perumahan elit,bahan cor pengganti triplek dan digunakan warga sebagai dinding rumah dengan harga Rp100 ribu per lembar.
Suwarti mengaku minimnya penggunaan geribik bambu membuat dirinya baru membuat saat ada pesanan dari pelanggan dan dirinya bisa membiayai anaknya sekolah serta memenuhi kebutuhan sehari hari dari membuat geribik yang bisa diselesaikan dalam waktu sehari tersebut.


